Air Melimpah Ruah

"Ya Allah hanya pada-Mu lah kami berserah diri atas ujian yang sedang ENGKAU berikan pada kami…"




Tak pernah terbayangkan di benak kami kalau akhirnya kami akan mengalami juga meluapnya air yang melimpah ini.Menurut cerita tetangga yang sejak 1992 sudah tinggal di komplek ini belum pernah banjir yang seperti ini.Paling hanya banjir di jalan, tidak sampai masuk rumah.Inilah kenyataan..

Di tengah kegalauan hati, kami masih banyak bersyukur karena banjir masuk rumah hanya semata kaki, di luar

sana

masih banyak yang lebih parah banjirnya..

Catatan agenda Bunda sampai hari ini..


Kamis, 25 Januari 2007


21:30


“Nda, bangun.Dede dipindahin ke kursi depan, air sudah masuk garasi.” Kata Ayah yang sayup-sayup kudengar karena emang baru aja terlelap.Spontan kaget dan masih tenang.Begitu melihat keluar dan air sudah menutup jalan, rasanya badan ini bergetar.Ya Allah, begitu banyak air sampai jalan sudah tidak terlihat lagi..


22:00


Air sudah mulai masuk teras dan kami bersiap-siap, semua barang yang ada di bawah dinaikkan ke atas.Icha sudah dipindah ke kursi yang jadi tempat tidurnya sementara.Hujan mengguyur dengan deras tidak berhenti-henti…


22:30


Ngga sampai 1 jam kemudian, air sudah mulai masuk rumah tidak lewat depan yang kami kira, ternyata air masuk dari belakang dan merembes dari kamar mandi.Ngga bisa dilukiskan betapa paniknya kami, terutama saya, yang belum pernah mengalami hal seperti ini, dan ini begitu tiba-tiba….


Jumat, 26 Januari 2007


00:00


Jumat dini hari air semakin tinggi masuk rumah, kira-kira sudah semata kaki.Tetap tenang, berdo’a dan terus berdzikir, itu yang bisa kami lakukan.


02:00

Hujan masih deras mengguyur, air masih terus masuk rumah.Icha sedikit rewel karena tempat tidurnya tidak senyaman sebelumnya, tapi alhamdulillah mau ditenangkan dan melanjutkan tidurnya sampai pagi.Sementara kita, ngga bisa memejamkan mata sama sekali “ketap-ketip”…terus waspada…


03:00


Alhamdulillah…hujan mulai reda, dan perlahan-lahan air yang masuk rumah mulai surut, tapi di garasi masih ada airnya dan jalan masih tinggi airnya kira-kira sepinggul orang dewasa.


04:00


Mulai bersih-bersih.Banyak lumpur yang masuk…


07:00


Sedianya pagi ini ada acara pengajian di Raffles Hils Cibubur tempat Om Tjuk (adik Ibu) yang esok harinya (Sabtu) akan menggelar resepsi pernikahan Arief.Keluarga Boyolali sudah sampai Jakarta semua.Tapi jelas kami tidak bisa ke sana, mobil tidak bisa keluar dan askes ke Cibubur pasti juga sulit.Akhirnya kita memutuskan untuk tetap di rumah.

Hujan mulai turun lagi, rintik-rintik, lama-lama deras.Tidak sepanik semalam, tapi cukup khawatir dengan derasnya hujan, yang memungkin penambahan volume air masuk lagi ke rumah.Barang-barang yang sudah diturunkan kembali dinaikkan ke atas.


09:30


Air mulai masuk kembali ke rumah, dan hujan terus mengguyur…


14:00


Hujan reda dan air kembali surut, tapi di jalan masih setinggi paha orang dewasa.

Kami hanya bisa berdoa agar air terus surut.


19:00


Langit yang dari tadi masih mendung kembali menurunkan hujan yang deras.Berhenti, rintik-rintik, deras lagi, begitu terus…sampai dini hari..


Sabtu, 27 Januari


00:00


Masih hujan dan tidak bisa tidur!


01:00

Icha kembali dipindahkan ke kursi depan, karena air sudah masuk teras..


02:00


“Nda, air masuk lagi.Tadi Ayah tidur di bawah, tahu-tahu kok punggung udah basah, ternyata air udah merembes ke kasur Ayah…ha…ha…Ayah ngekek-ngekek tertawa.Saking capainya kali ya, air merembes ngga terasa.


06:00


Bersih-bersih lagi…

Pas bersih-bersih bunda nemuin album-album foto pernikahan Bunda dan foto-foto Icha terendam air…hiks..hiks..sedihnya.Ternyata air yang masuk semalam *tanpa permisi* hi..hi..karena kita terlelap tidur, dan ngga sempat mengangkat dan cek semua barang-barang..


07:00



Hari ini resepsi pernikahan Arief di Balai Sudirman.Tapi melihat keadaan yang begini kita tidak bisa ke sana.Padahal keluarga Boyolali kumpul semua di sana.Nanti jam 13:00 semua sudah balik ke Boyolali, otomatis ngga bisa ketemu semua kalau kita ngga ke sana, tapi apa daya banjir mengepung….

Bapak dan Ibu yang kebetulan di

Jakarta

telepon menanyakan khabar…Hu..hu..Bunda meweks-meweks..sedihnya..hiks..hiks..

Yang kita pikirkan hanya Icha, kasihan kalau tempatnya kotor dan airnya ngga bersih.Akhirnya kita putuskan untuk mengungsi sementara di Bogor.Semua disiapkan untuk pengungsian…


10:00


Takut hujan turun lagi, kita semua naik ke atas lewat rumah tetangga yang masih agak aman dan nembus jalan ke arah pasar Kecapi naik ojek sampai tol Jatiwarna.Dari situ kita naik taksi ke

Tamini Square

menunggu Abang jemput untuk dibawa ke

Bogor

.


11:00


Sambil menunggu jemputan, belanja dan cuci mata di Tamini Square.Ibu dan Bapak terus telepon nanya keadaan.Berkat do’anya Bapak Ibu kita baik-baik saja.


14:00


Abang datang menjemput, perjalanan dari Balai Sudirman ke Tamini macet dan lewat jalan alternative karena tol ditutup.Jadi lumayan lama kita nunggu.Tapi ngga papa, yang jelas sekarang kita sudah di tempat yang aman.

Di ujung telepon Ibu dan Bapak pamit untuk pulang ke Boyolali..Bunda meweks-meweks lagi, ngga bisa ketemu beliau..


Ayah memutuskan untuk tetap di rumah, sambil jaga-jaga.Sabtu malam lewat telepon Ayah cerita kalau air masih msuk ke dalam rumah.Sampai Minggu pagi masih begitu keadaanya.Air belum surut juga.


Senin, 29 Januari 2007


Bunda belum masuk kerja, karena akses dari

Bogor
ke

Jakarta

masih belum lancar.Temen-temen kantor ternyata juga belum masuk, kantor masih sepi…


Selasa, 30 Januari 2007


Hari ini Bunda mulai masuk kerja dari

Bogor

. Kakak Bunda masih cuti semua, jadi Bunda berangkat sendiri hari ini.

Aduh mau naik apa ya?Naik kereta takut belum jalan, naik bus kok jauh amat ya.Telepon temen katanya kereta sudah bisa, tapi karena Bunda belum pernah punya pengalaman naik kereta dari

Bogor

..hi..hi..agak takut juga.Pikir-pikir sambil di angkot 03, akhirnya Bunda putuskan naik bus.Jauh rasanya ya, macet soalnya…

Alhamdulillah kata Ayah hari ini air sudah benar-benar surut, semoga air tidak melimpah ruah lagi ya..amin..



26 thoughts on “Air Melimpah Ruah

  1. ikut prihatin mbak… baca ceritanya sy ikut terharu… bisa merasakan ketidaknyamanan dan deg2annya…. pasti dihantui rasa takut terus ya… ngungsi menurut sy pilihan yg sangat bijak mbak, biar agak tenang…. aduuuh ke bogor ya ngungsinya, coba sy di bogor ya, bisa maiiin ya….. semoga cepet pulih ya mbak….. dan tidak terulang lagi… aamiin

    salam buat de icha… selamat menikmati bogor dengan semua macet dan lieurnya 🙂

  2. rinrinjamrianti said: ikut prihatin mbak… baca ceritanya sy ikut terharu… bisa merasakan ketidaknyamanan dan deg2annya…. pasti dihantui rasa takut terus ya… ngungsi menurut sy pilihan yg sangat bijak mbak, biar agak tenang…. aduuuh ke bogor ya ngungsinya, coba sy di bogor ya, bisa maiiin ya….. semoga cepet pulih ya mbak….. dan tidak terulang lagi… aamiinsalam buat de icha… selamat menikmati bogor dengan semua macet dan lieurnya 🙂

    makasih Teh do’anya.Iya nih kalau Teteh di Bogor khan kita bisa maen2 ya..he.he..

  3. inci73 said: semoga sekarang keadaannya sudah kembali normal dan pulih lagi ya mbak, amin…

    wah.. bunda&mba’icha kena banjir juga ya? tapi skrng ud normal kan? mudah2an ga ada banjir lagi ya…
    btw ngungsi ke bgr, kemana mbak?aku tgl di bgr neh.. 🙂

  4. pinoku said: wah.. bunda&mba’icha kena banjir juga ya? tapi skrng ud normal kan? mudah2an ga ada banjir lagi ya…btw ngungsi ke bgr, kemana mbak?aku tgl di bgr neh.. 🙂

    iya nih mbak, alhamdulillah sekarang udah ngga banjir, tapi masih was-was aja..di Bogornya di Griya Melati mbak, Mama Natane dimana?

  5. bundaicha said: Bogornya di Griya Melati mbak, Mama Natane dimana?

    griya melati dmana ya? hehe maap tgl di bgr tapi ga tau neh nama2 perumahan di bgr…
    aku tinggal di daerah baranangsiang, tepatnya di vila duta.. deket hero pajajaran situ deh..

Leave a reply to bundaicha Cancel reply